Bagi sebagian orang, menyantap kembang tahu sangat nikmat, apalagi tidak mudah menjumpai penjualnya saat ini. Beruntunglah sebagian orang yang suka kembang tahu itu karena kembang tahu banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Di Jepang, kembang tahu alias yuba populer di kalangan ibu menyusui. Konsumsi rutin kembang tahu bisa memacu produksi air susu ibu, mirip khasiat daun katuk. Yang istimewa, kembang tahu sudah menjadi makanan di rumah sakit karena kaya protein untuk mempercepat pemulihan pascaoperasi.
Bahan kembang tahu, yakni kedelai merupakan sumber pangan bergizi. Kedelai memiliki komposisi asam amino menonjol seperti lisin dan isoleusin. Belum lagi kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral, fosfor, vitamin B kompleks, vitamin E hingga unsur kalium dan kalsium.
Konsumsi kembang tahu sangat dianjurkan bagi penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) dan diabetes mellitus. Riset di Kanada membuktikan konsumsi kembang tahu bisa menurunkan kolesterol di tubuh. Penelitian yang dipublikasi dalam American Journal of Clinical Nutrition itu memperlihatkan 55 responden penderita kolesterol menunjukkan perbaikan setelah diet dengan konsumsi kembang tahu selama setahun. Penurunan kolesterol itu mencapai 20%.
Yang menggembirakan, kembang tahu mengandung 80% lemak tidak jenuh. Artinya, kembang tahu dapat dimanfaatkan untuk diet makanan dengan tujuan menjaga kesehatan jantung. Riset mengenai hubungan jantung dan kedelai sudah terbukti.
Kedelai memiliki senyawa fenolik dan asam lemak tak jenuh yang menghambat nitrosamin. Nitrosamin merupakan senyawa yang memicu penyakit jantung koroner serta kanker. Riset lain juga memaparkan kandungan letisin pada kedelai dapat meluruhkan timbunan lemak dan tak langsung menekan hipertensi dan diare.
Sulitkah membuat kembang tahu? Ternyata tidak. Prosesnya diawali dengan membuat susu kedelai. Biji kedelai direndam dalam larutan natrium bikarbonat 0,5% selama 8 jam. Singkat kata, biji kedelai diolah menjadi bubur kedelai sehingga diperoleh sari susu kedelai. Kembang tahu diperoleh dengan cara mendiamkan sari susu kedelai hingga terbentuk lapisan tipis di atasnya.