Krisan Chrysanthemum sp kualitas super: segar, bunga bersih tanpa noda, bebas penyakit dan serangan hama, panjang tangkai 60 cm bisa diperoleh dengan melakukan budidaya sesuai, yakni dilakukan di dalam greenhouse.
Meski demikian kualitas sama itu dapat diperoleh pula pada budidaya tanpa naungan. Pada budidaya krisan tanpa naungan, persiapan lahan menjadi penting. Lahan terlebih dahulu diolah dengan penambahan kapur tohor agar pH tanah stabil, dosis 0,5 kg/m2.
Selanjutnya, setelah didiamkan selama 3-4 hari, buatkan bedengan selebar 100-120 m dengan jarak antarbedeng 60-70 cm. Benamkan pupuk kandang di atas bedeng sebanyak 2 kg/m2. Kombinasikan dengan pupuk Urea dan TSP masing-masing 2 sendok makan/m2.
Lahan siap ditanam setelah 1 pekan perlakuan pupuk tersebut. Bibit krisan yang ditanam di lahan adalah anakan berumur 3 minggu dengan tinggi 8-10 cm dan jumlah daun minimal 4 helai. Saat ditanam di bedengan, jaraktanam antarbibit 10 cm x 30 cm.
Supaya tanaman cepat tumbuh dan kokoh, berikan pupuk fosfat yang terlebih dahulu dicairkan saat tanaman berumur 20 hari. Lakukan setiap 3 pekan.
Pemupukan susulan lain adalah pemberian pupuk kandang seperti dosis di awal penanaman pada bulan ke-2, dan ke-4. Pemupukan lain dilakukan dengan memberi pupuk hayati pada bulan ke-2 dan ke-5 sesuai dosis.
Budidaya krisan tanpa naungan rentan serangan hama dan penyakit, terutama pada musim hujan. Sebab itu, semprotkan berkala pestisida berbahan aktif difenokonazol dan propineb.
Kombinasikan dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin dan klorotalonil. Lakukan pula penyiangan gulma serta pemangkasan daun tua selepas tanaman berumur 3 bulan hingga sepekan menjelang panen pada umur 6-7 bulan.