Media fermentasi aglaonema adalah media tanam yang dibuat dari mengolah bahan organik seperti sekam, tanah, pupuk kandang, dan cocopeat. Media fermentasi aglaonema memiliki beberapa keunggulan seperti meningkatkan kesuburan dan porositas media, sehingga akar aglaonema dapat tumbuh sehat dan kuat. Yang lain, mengurangi risiko serangan jamur dan penyakit karena media disterilkan dengan fungisida.
Media fermentasi aglaonema terbaik terdiri atas kombinasi sekam mentah, sekam bakar, cocopeat, serta humus andam atau kaliandra. Seluruh bahan media itu difermentasi dengan cara merendam di air yang dibubuhi mikroba pengurai selama 4-6 hari, sebelum dikeringanginkan. Sebelum dipakai, media tersebut perlu dicampurkan pasir malang dan zeolit.
Pengalaman sejumlah pehobi menunjukkan bila media fermentasi membuat kondisi tanaman lebih prima. Itu karena nutrisi pada media jadi lebih tersedia dan bisa diserap langsung oleh tanaman. Media fermentasi itu umumnya dipakai untuk aglaonema koleksi berharga mahal.
Berbeda dengan aglaonema yang bernilai murah serta diproduksi masal. Media yang dipakai mayoritas tanpa fermentasi. Itu terkait perhitungan ekonomis produksi yang berefek pada harga. Meski begitu, syarat ideal media aglaonema tetap terpenuhi seperti bersifat porous, ringan, dan ber-pH mendekati netral.
Media tanam aglaonema yang disiapkan biasanya memakai bahan sekam mentah, tanah subur, pupuk kandang matang, cocopeat, fungisida, air bersih, dan karung. Campurkan sekam mentah, tanah, pupuk kandang, dan cocopeat dengan perbandingan 3:1:1:1. Aduk hingga tercampur rata dan taruh dalam karung. Siramkan air yang dicampur dengan fungisida ke dalam karung yang berisi media itu secara merata. Pastikan media tanam tidak terlalu lembek.
Tutup karung dan simpan di tempat yang teduh selama 4-6 hari. Setelah itu buka karung dan angkat media tanam. Tiriskan media tanam hingga kering, tetapi tidak terlalu kering. Media tanam aglaonema siap digunakan.