Memiliki pengetahuan bahasa lain, terutama bahasa asing ternyata membuat orang tak sekadar dapat berkomunikasi lebih baik, tetapi juga dapat meningkatkan kekuatan otak.
Riset menunjukkan anak-anak yang memiliki kemampuan berbicara dalam 2 bahasa atau bilingual memiliki kemampuan lebih baik dalam memecahkan masalah ketimbang anak-anak yang hanya belajar satu bahasa.
Studi terbaru di University of Edinburgh memperlihatkan kemampuan bilingual dapat melindungi otak dari penurunan kognitif yang menyebabkan pikun di usia tua.
“Penelitian kami adalah yang pertama kali menguji apakah kemampuan menguasai 2 bahasa memang berpengaruh terhadap kecerdasan anak,” kata Dr Thomas Bak, peneliti dari Centre for Cognitive Aging and Cognitive Epidemiology di University of Edinburgh.
Riset itu dilakukan berdasarkan data penelitian Lothian Birth Cohort yang meneliti 835 penutur asli yang lahir pada 1936. Para penutur itu diuji kecerdasannya saat menginjak umur 11 tahun pada 1947. Hasilnya, 262 anak-anak yang menguasai bilingual memiliki skor kecerdasan lebih baik ketimbang 195 anak-anak yang menguasai bilingual di usia 18 tahun.
“Kemampuan bilingual terbukti meningkatkan kemampuan kognitif yang berpengaruh terhadap kecerdasan,” ujar Thomas.