Langkah Sambung Pucuk Tomat Dan Terung

Sejak 2016, Hariman di Bandung, Jawa Barat menyukai berkebun sayuran di pekarangan rumah. Beragam jenis sayuran seperti cabai merah, cabai rawit hingga terung serta tomat dipelihara di pot berdiameter 30 cm. “Ikut gerakan urban farming,” ujar pria 42 tahun itu.

Salah satu yang dilakukan Hariman adalah belajar sambung pucuk tomat dan terung. “Tomat bisa lebih bagus bila disambungkan dengan terung,” kata Hariman yang menjadikan terung ungu sebagai batang bawah.

Dua kali gagal, pada upaya ketiga, sambung pucuk yang dilakukan Hariman berhasil. Meski belum berbuah, tapi Hariman yakin hasilnya bakal sesuai harapan.

Sejumlah penelitian membuktikan bila sambung pucuk tomat dan terung bisa memberikan nilai tambah, terutama pada produksi tomat. Riset Ardi Yusman dari Departemen Kimia FMIPA Universitas Sumatera Utara pada 2010 memperlihatkan hal itu: warna buah tomat lebih solid, tanaman lebih kokoh dan tahan penyakit, serta produksi buah lebih banyak.

Pada riset tersebut, keunggulan itu tercapai dengan menyambungkan batang tomat berumur 35 hst (hst=hari setelah tanam) dan terung 80 hst. Persentase keberhasilan sambung pucuk itu mencapai 99%. Bila umur batang tomat 42 hst dan terung 87 hst, persentase sukses sekitar 85%. Berikut cara sambung pucuk tomat dan terung.

1. Siapkan tanaman terung dan tomat yang sehat dengan ukuran batang yang akan disambungkan sama.

2. Potong batang terung di ketinggian 15-20 cm dari media memakai silet. Batang terung menjadi batang bawah pada penyambungan.

3. Sayat batang terung menyerupai huruf V. Lakukan pula pada batang tomat yang diambil sepanjang 4-5 cm dengan posisi ujung disayat seperti tombak.

4. Lakukan penempelan secara hati-hati dengan memasukkan batang tomat pada batang terung. Ikat memakai tali rafia atau plastik es pada sekujur sambungan.

5. Sungkup hasil sambungan pucuk memakai plastik. Salah satu indikator keberhasilan sambung pucuk tersebut dengan dijumpai embun pada dinding dalam plastik.