Peternak lele seperti Wiryanto di Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kini punya pilihan baru untuk membesarkan lele dalam waktu cepat.
Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) di Sukamandi, Subang, Jawa Barat, merilis lele mutiara yang lulus sebagai strain unggul pada 27 Oktober 2014.
Lele mutiara yang merupakan hasil seleksi dari persilangan induk lele dumbo lokal, lele mesir, lele paiton, dan lele sangkuriang sejak 2010 itu, memiliki seabrek keunggulan seperti memiliki laju pertumbuhan tinggi hingga 40% dibandingkan lele budidaya saat ini.
Dengan persentase laju pertumbuhan itu, waktu pembesaran dapat lebih singkat. Bibit tebar ukuran 5-7 cm dapat dipanen dalam waktu 45-50 hari dengan ukuran panen 6-9 ekor/kg dan persentase keseragaman ukuran panen pertama mencapai 80%.
“Peternak tidak perlu menyortir lele lagi,” ujar Bambang Iswanto SPi MP, koordinator penelitian lele mutiara dari BPPI itu
Hal itu menguntungkan. Wiryanto menuturkan, perlu melakukan 3 kali panen untuk mengangkat lele dari kolam 1.000 m2 untuk mencapai ukuran 8-10 ekor/kg. “Selisih waktu setiap panen sekitar seminggu,” ujarnya.
Biasanya, pada panen pertama Wiryanto hanya memanen 40%. Berselang sepekan dipanen 50%, dan sisanya 10% pada pekan berikutnya sehabis panen kedua. Itu otomatis membuat biaya pemeliharaan meningkat.
Panen hingga 3 kali seperti dialami Wiryanto itu terjadi, karena lele yang dibesarkan sudah mengalami inbreeding yang berujung pertumbuhan lele lambat. Wiryanto melakukan panen pertama pada hari ke-65. Padahal, hingga 3 tahun lalu laju pertumbuhan bibit lele yang dipeliharanya terhitung bagus. “Saya memanen mulai hari ke-55,” ujar ayah 3 anak itu.
Lele mutiara yang dirilis saat ini memasuki generasi ketiga. Generasi itu, sudah mengalami perbaikan kecepatan tumbuh di atas 30%, sehingga menunjukkan performa pertumbuhan kumulatif ukuran bobot lebih tinggi 52,64%, dibandingkan induknya. Sudah begitu konversi pakan rendah, berkisar 0,6-1,0 dan memiliki ketahanan tinggi terhadap penyakit.
Saat serangan bakteri Aeromonas hydrophila yang dapat menurunkan persentase kelulusan hidup atau survival rate (SR) hingga 40-50%, lele mutiara yang adaptif di lingkungan bersuhu 15-35°C dan salinitas 10 ppm itu bertahan dengan persentase kelulusan hidup 60-70%.
“Lele mutiara sudah diuji di Bogor, Subang sampai Lampung dan menunjukkan performa bagus,” kata Maya Febriana AMd dari Balai Penelitian Pemuliaan Ikan saat ditemui bebeja.com pada REIKKA 2014 di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias (Balitbangdias) di Depok, Jawa Barat.
Karakteristik Kualitas dan Kuantitas Daging Lele Mutiara
1. Proporsi bobot tanpa kepala 67,80-70,90%
2. Porsi termakan 52,71-69,51%
3. Kadar air 78,26%
4. Kadar lemak 1,73%
5. Kadar protein 18,36%
Hello Bebeja..?
Saya Maya dari BRPI Sukamandi, dulu namanya BPPI Sukamandi, saya ingin konfirmasi. Apabila ada pertanyaan seputar ikan lele MUTIARA bisa menghubungi saya di nomor ini saja
082214658633 (bisa wa juga)?.
Itu saja. Terima kasih sudah memposting artikel mengenai Lele MUTIARA.
Salam budidaya ?
Terimakasih Mbak Maya. Nomor kontak Anda langsung kami tampilkan bila ada pembaca bebeja ingin langsung bertanya. Salam bebeja
Bagaimana caranya membeli indukan lele mutiara?
Kami sudah memberikan alamat balai penyedia beserta kontaknya pada jawaban-jawaban sebelumnya (bisa dilihat). Anda bisa menghubungi nomor tersebut. Salam bebeja
Selain di BPPI di mana bisa mendapatkan bibit lele mutiara gan?
Sejauh ini hanya BPPI yang menyediakan benih berkualitas dengan silsilah indukan jelas. Salam bebeja
Maaf gan, kalau mau beli bibit lele mutiara ukuran 5-7 bisa langsung ke BPPI atau harus order dulu?
Sebaiknya dikontak terlebih dahulu ke nomor yang sudah kami berikan untuk memastikan ketersediaan benih lelenya. Salam bebeja
harga indukan lele mutiara per paket berapa
Silakan menghubungi Balai Penelitian Pemuliaan Ikan di Sukamandi. Kontak Maya Febrianan AMd 08978356239. Salam bebeja
Gimana cara pesan nya gan
Anda dapat menghubungi Balai Penelitian Pemuliaan Ikan di Sukamandi, Subang, Jawa Barat. Kontak Maya Febrianan AMd 08978356239. Salam bebeja