Mancing Baronang RAFAC Ancol 2014

Saat matahari mulai menampakkan separuh wujudnya, puluhan orang dari berbagai lokasi di Jabodetabek berkumpul di Dermaga 22-23 Marina Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara pada Ahad 18/10/2014.

Mereka, para mania mancing ikan baronang yang tergabung dalam RAFAC alias Rabbitfish Angler Community itu menggelar Fishyrabbit Tegeger Fun Fishing RAFAC-Ancol 2014.

Sekitar 63 penarik kail ikan baronang itu menyesaki pinggir Dermaga 22-23 untuk beradu tangkas mengail aneka ikan baronang seperti baronang tompel, baronang angin, baronang susu atau baronang batik.

“Yang terberat hari ini bobotnya sekitar 144 gram,” ujar Agung Wongci, koordinator acara.

Bebeja.com yang hadir menyaksikan acara tersebut melihat perangkat memancing ikan baronang tersebut tidak ribet.

Sebut saja joran tegek sepanjang 4-5 meter tanpa reel, kail garong plus pelampung, dan umpan yang terdiri atas lumut hijau, lumut lumpur, dan kijing, bahkan nasi yang dilumat. “Ikan baronang suka lumut karena ia memang pemakan tumbuhan,” kata Agung.

Soal kail garong dengan 6 mata kail memang terlihat aneh. Namun kail itu efisien dan efektif. Itu tak lepas dari ukuran mulut mungil baronang.

“Mereka makan seperti mencocol atau mengerogot, mirip kelinci,” ujar Sigit Susilo dari Fishyforum, komunitas mancing. Gaya santap mirip kelinci itu yang membuat anggota famili Siganidae tersebut dijuluki rabbitfish.

Adrenalin para penarik kail itu beringsut naik saat pelampung yang menggantung di udara setinggi 10 cm dari permukaan air terlihat bergetar. Itu tanda Siganus sp tengah mengerogoti umpan.

Sepintas sulit dilihat lantaran angin juga ikut mengoyang pelampung. Namun jam terbang dan feeling para penarik kail itu yang pada ujungnya menjadi senjata penentu.

Tanpa basa-basi para penarik kail akan langsung menyentak dan hup…dari 6 mata kail, salah satunya semoga akan menyangkut, entah di bagian bawah mulut atau daerah seputar muka ikan baronang.