Bawang dayak diketahui memiliki sejumlah manfaat. Salah satunya untuk mengatasi penyakit diabetes mellitus. Manfaat bawang dayak untuk penyakit kencing manis tersebut dibuktikan oleh riset Maria DPT Gunawan Puteri dan rekan dari Divisi Biosains, Universitas Hokkaido di Jepang.
Maria mengisolasi 3 senyawa aktif dalam bawang dayak, yakni eleutherol, eleutherinoside A, dan eleuthoside B. Eleutherine merupakan senyawa antioksidan dengan sifat antibakteri, antikanker, dan penangkal radikal bebas.
Hasil uji aktivitas daya hambat Eleutherine americana tersebut menunjukkan bila senyawa aktif paling berperan menghambat alfa-glukosidase adalah eleutherinoside A dengan nilai IC50 0,5 Mm, yaitu 5 mg/50 gram sampel. Hal itu berarti hanya memakai dosis 5 mg, separuh sampel terhambat.
Alfa-glukosidase pada permukaan membran sel usus akan memecah pati dan disakarida menjadi glukosa. Jika aktivitas alfa-glukosidase tersebut dapat terhambat, maka penyerapan glukosa di tubuh akan terganggu sehingga kadar gula darah berkurang.
Apakah mengonsumsi anggota famili Iridaceae itu aman? Armiin Stefani dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung menguji toksisitas akut ekstrak bawang dayak pada mencit. Hasil uji toksisitas itu menunjukkan nilai LD50-dosis yang menyebabkan 50% kematian hewan uji-pada bawang dayak di atas 3,6 gram/kg bobot tubuh. Artinya, jika penderita berbobot tubuh 60 kg, konsumsi 216 gram/hari ekstrak bawang dayak masih aman.
