tanaman seledri alias celery sejak lama sohor sebagai tanaman yang menyehatkan. Manusia sudah mengenalnya sejak zaman Mesir purba. Budidaya seledri untuk kepentingan pengobatan bahkan sudah berlangsung sejak tahun 850 SM di Yunani.
Sedikitnya terdapat 15 penyakit bisa disembuhkan oleh tanaman seledri seperti hipertensi, prostat, tipus, batuk, asma, kepala berminyak, encok, rematik, dan kaki terkilir. Manfaat tanaman seledri tetap sama meski dimakan mentah maupun matang sebagai bumbu.
Seledri merupakan tanaman asli Eropa yang menyebar ke berbagai wilayah. Tanaman ini memiliki nilai ekonomis tinggi di beberapa negara. Contoh Amerika Serikat yang merupakan eksportir terbesar tanaman seledri dengan daerah produksi California dan Florida. Nilai ekspornya? Luarbiasa mencapai Rp3-triliun/tahun.
Kepopuleran seledri tersebut tak lepas dari kerja California Celery Research Advisory Board (CCRAB) atau Badan Penelitian dan Pengembangan Seledri Kalifornia selama lebih dari 30 tahun.
Badan yang berdiri sejak 1976 itu mengembangkan 3 jenis seledri yang disukai pasar, yakni Apium graveolens, A.g. scalinum (biasanya dipakai untuk bumbu bersama bawang goreng, dan bawang daun, red), dan A.g. rapaceum.
