Mangga kelapa milik Husni di Cimahi Utara, Jawa Barat, saat ini tengah memamerkan buah di pekarangan. Husni menanam tanaman yang kini berumur 4 tahun itu, dari bibit setinggi 60 cm.
Husni menuturkan bibit tersebut dibiarkan terlebih dahulu di polibag selama 2-3 bulan, sebelum dipindah ke lahan pekarangan.
Sepekan menjelang bibit dipindah, Husni membuat lubang tanam berukuran 60 cm x 60 cm, sedalam 60 cm. Tanah galian itu lantas dicampurkan 5 kg pupuk kandang sapi dan diaduk rata.
Tanah bercampur pupuk kandang itu, selanjutnya dibenamkan kembali ke dalam lubang tanam. “Saat bibit dipindahkan, sebagian tanah dikeluarkan lalu ditimbun lagi,” ujar ayah 2 putra itu.
Perawatan berikutnya, dilakukan dengan memberi pupuk majemuk NPK 15:15:15 setiap 3 bulan. Dosisnya, 6-7 sendok makan. Pupuk itu ditaburkan di parit yang dibuat mengelilingi batang sedalam 10 cm. Jarak parit dan batang sekitar 30 cm.
Pupuk kandang lanjutan diberikan dengan dosis sama setiap setiap 6 bulan. Pemberiannya serupa NPK dengan cara membenamkan di parit. Perawatan lain yang rutin dilakukan adalah menyiram 2 kali sehari pada musim kemarau. “Saat musim hujan tidak perlu disiram,” ujarnya.
Dengan perawatan tersebut Husni menjelaskan, pohon mangga kelapa dapat 2 kali berbuah saat panen perdana. Panen pertama 10 buah serta panen kedua 6 buah. Bobot buah rata-rata mencapai 500-800 gram.
“Kalau matang aroma buah mangga kelapa mirip mangga bacang bercampur wangi mangga arumanis,” ujar Husni yang menyebutkan keistimewaan mangga kelapa tersebut.
