Mata Ikan Versus Patah Tulang

0
133
penyakit mata ikan

Kebiasaan bersepatu hak tinggi dan sempit berujung masalah bagi Ambarwati. Karyawati swasta di Jakarta Pusat itu 2 kali terkena penyakit mata ikan di telapak kaki dekat tumit. “Semula tidak sakit, tapi lama-lama nyeri sampai perlu menjinjit kalau jalan,” ujar Ambar mengenang kejadian pada 2010 itu.

Ambarwati pernah mencoba untuk mengorek mata ikan itu. Namun yang terjadi sesudahnya, terjadi peradangan dan bernanah karena infeksi. “Sembuhnya setelah dioperasi,” ujarnya.

Selang setahun, penyakit itu muncul lagi di bagian telapak kaki lainnya. Namun kali ini Ambarwati memilih memakai tanaman obat atas saran kolega. “Saya diberitahu untuk memakai tumbuhan patah tulang,” ujar perempuan 35 tahun itu.

Ambarwati merebus 3 genggam Euphorbia tirucalli bersama 7 gelas air hingga tersisa 3 gelas. Setelah disaring dan ditaruh diwadah, ia merendam telapak kakinya di dalam air hangat suam-suam kuku itu selama 10-15 menit.

“Sehari 2 kali pagi dan malam dengan air yang sama,” ujarnya. Setelah dipakai air rebusan itu disimpan dan esoknya dipakai kembali sesudah dipanaskan 2-3 menit. “Sekali membuat untuk pemakaian 3 hari,” ujarnya. Sepekan rutin merendam kakinya, penyakit mata ikan itu berangsur-angsur lenyap.

Penyakit mata ikan yang dialami Ambarwati itu akrab disebut klavus dalam dunia medis. Klavus dapat muncul tak hanya di kaki, tapi tangan, bahkan leher. Namun mayoritas memang muncul di telapak kaki (vamp disease) lantaran tekanan atau gesekan yang menjadi salah satu pemicu lebih sering terjadi di kaki. Saat terjadi klavus, kulit menebal serta dapat diikuti rasa nyeri lantaran robekan mikro pada kulit yang menebal. Klavus dapat menjadi borok (ulkus) bila tidak segera ditangani.

Penebalan kulit tersebut merupakan mekanisme untuk melindungi kulit. Penebalan kulit seperti kapalan atau kalus termasuk dalam mekanisme ini. Namun bila penebalan melebar lantas menimbulkan nyeri, tanda kondisi penebalan itu bermasalah. Nyeri pada klavus terjadi karena klavus memiliki area inti berwarna bening dan sangat sakit bila disentuh. Penampakan area inti itu yang sering diasosiasikan sebagai mata ikan.

Tumbuhan patah tulang seperti namanya mujarab sebagai  pengobatan alternatif patah tulang oleh nenek moyang. Masyarakat Ambon, Maluku akan membalurkan gerusan tumbuhan yang disebut susurup (Sunda) dan kayu Urip (Jawa) dan mengandung senyawa terpenoid 90%, 92% steroid, 99% flavonoid, dan 12% alkaloid itu di bagian tulang yang patah.

Duduk perkara tumbuhan patah tulang membantu menyembuhkan penyakit mata ikan memang belum terbukti ilmiah, kecuali berdasarkan pengalaman empiris. Berbagai literatur menyebutkan getah tumbuhan yang terdiri atas senyawa phorbol ester dan ingenol ester itu bersifat mengiritasi kulit sehingga dipakai sebagai obat tradisional untuk bisul dan kapalan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here