Melon-melon yang dipelihara di dalam greenhouse di area restoran hidroponik Joglo Ndeso milik Bertha Suranto itu tampak menggemaskan. Bentuknya bulat hijau berukuran 2 kali kepalan tangan orang dewasa. Tanaman melon itu berdiri tegak lantaran di sangga oleh tali. Setiap tanaman hanya dipelihara 2 melon.
Melon-melon itu tumbuh di dalam pot, berupa ember berwarna putih yang populer disebut dutch bucket. Di dalam dutch bucket berisi substrat media kering hydroton. Media kering hydroton yang berupa butiran tanah liat seperti kelereng itu tidak mengisi penuh dutch bucket. Hydroton hanya mengisi seperempat dari tinggi dutch bucket.
Sistem budidaya melon hidroponik itu dilakukan secara vertigasi. Larutan nutrisi dari tangki nutrisi akan membasahi media hydroton melalui sebuah selang yang sengaja dibenamkan. Berikutnya setelah seluruh media basah, kelebihan larutan nutrisi itu akan mengalir keluar melalui pipa lain (outlet) di bagian bawah dutch bucket menuju bak nutrisi.
Bagaimana media kering hydroton itu dapat basah walau hanya mengandalkan satu selang inlet larutan nutrisi? Kuncinya terletak dari posisi lubang outlet. Posisi lubang itu nyaris sejajar tinggi media kering hydroton. Jadi saat aliran nutrisi masuk ke dalam dutch bucket, ia terlebih dahulu akan mengisi bagian bawah media, lalu naik ke atas dan selanjutnya keluar melalui lubang outlet.
Apakah penyiraman itu dilakukan terus-menerus? Atau secara berkala (1 hari 2 kali dan berapa lama)?
Pada sistem ini penyiraman berlangsung terus-menerus tidak berkala. Semoga membantu
Apakah akar terendam? Bagaimana cara akar atau batang bisa tegak saat masih tingginya sama atau kurang dari tinggi hydroton dalam bucket? Mana yang kira-kira lebih baik hydroton atau zeolit? Terimakasih.
Akar tanaman pada sistem dutch bucket terbenam di dalam media. Saat tanaman tumbuh menjalar seperti pada melon, batang tetap dapat tegak lantaran disangga dengan benang atau tali. Sejauh ini media hydroton lebih baik karena bersifat netral. Zeolit yang merupakan kelompok mineral alumunium silikat terhidrasi
dari logam alkali dan alkali tanah (terutama Kalsium dan Natrium) dapat mempengaruhi nilai Electrical Conductivity (EC) pada larutan nutrisi yang bisa memengaruhi pertumbuhan tanaman. Salam bebeja.