Mengkudu Pelenyap Tuberkulosis

6
70
mengkudu

Sasongko divonis menderita penyakit tuberkulosis alias TB pada 2012. Pria 30 tahun itu, sama sekali tidak menyangka bakal terserang penyakit yang berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2010, diderita sepertiga dari populasi manusia di dunia.

Walhasil, Sasongko mesti rutin menelan obat tuberkulosis, pirazinamid selama 6 bulan tanpa putus. Sasongko bukan tipe tahan menelan obat dokter itu. Pascatiga bulan konsumsi, Sasongko acapkali alpa. “Sibuk pekerjaan jadi sering lupa,” ujarnya.

Kondisi itu, membuat bakteri Myobacterium tuberculosis pemicu tuberkulosis tetap bercokol di tubuh ayah satu anak tersebut, meski sudah melewati 6 bulan masa pengobatan.

Dokter menyarankan Sasongko mengulangi lagi pengobatan. Namun Sasongko menolak dan memilih mencoba alternatif herbal. Atas saran kerabat, Sasongko mengonsumsi mengkudu plus jahe.

Caranya, ia memarut 2 mengkudu mengkal (belum masak benar, red) plus sebuah rimpang jahe. Seluruh bahan itu, direbus dalam 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Satu gelas diminum pagi hari, sisanya saat tiba di rumah selepas bekerja.

Tidak sampai 2,5 bulan rutin mengonsumsi, Sasongko terbebas dari penyakit tuberkulosis. “Saya cek setelah 2 bulan konsumsi dan dokter bilang tidak ada bakteri tuberkulosis di tubuh,” ujar Sasongko sumringrah. Hingga kini Sasongko tetap rajin minum campuran mengkudu dan jahe setiap 4 hari sebagai tindakan pencegahan.

Khasiat mengkudu mengatasi penyakit tuberkulosis itu, berkat senyawa antrakuinon dan akubin. Keduanya bersifat antibakteri yang membuat penyakit tuberkulosis pergi.

Riset Prof Dr Elin Yulinah Sukandar dari Sekolah Tinggi Farmasi Institut Teknologi Bandung, bahkan membuktikan hasil itu melalui uji klinis di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM), Cibadak, Bandung pada 2007.

Penelitian dilakukan pada 100 penderita tuberkulosis (TB) paru stadium awal dengan variasi umur 18-55 tahun. Para responden dibagi 4 kelompok, masing-masing terdiri dari 25 orang. Doktor Farmakologi itu, lantas memberikan herbal jahe pada kelompok 2, mengkudu pada kelompok 3, dan kombinasi jahe dan mengkudu pada kelompok 4.

Singkat kata, setelah 2 bulan konsumsi, pasien pada kelompok 4 menunjukkan perbaikan kondisi. Hal itu terlihat dari penurunan drastis jumlah bakteri tahan asam, bahkan nyaris tidak ada. Perbaikan kondisi itu terlihat pula pada kelompok 2 dan 3 yang memakai jahe dan mengkudu secara tunggal.

Elin membuktikan ekstrak jahe dan mengkudu, memiliki khasiat lebih efektif dalam membunuh mikroba penyebab tuberkulosis. Hal itu sekaligus menjadi solusi bagi pasien tidak cocok obat dokter. Namun bila pengobatan itu, antara obat dokter dan herbal dikombinasi, keduanya saling menguatkan sekaligus mencegah resistensi bakteri.

Seperti mengkudu, jahe juga berkhasiat antibakteri, bahkan mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Riset SG Franzblau dan RT Rosent dari The State University of New Jersey memperlihatkan, senyawa gingerol jahe berperan penting membunuh bakteri tuberkulosis. Pantas bila kehadiran mengkudu dan jahe bak palu godam bagi bakteri tuberkulosis.

6 COMMENTS

  1. Tolong redaksi jangan sepotong-sepotong mengambil hasil penelitian orang lain. Penggunaan mengkudu dan jahe pada penelitian bukan sebagai obat utama, tetapi hanya digunakan sebagai obat komplementer, artinya obat standar TB di kombinasikan dengan ekstrak mengkudu dan jahe, hasilnya terbukti secara bermakna meningkatkan efektifitas obat standar. Belum ada bukti ilmiah dan hasil penelitian jika penggunaan kombinasi ektrak mengkudu dan jahe tanpa obat standar TB memberikan hasil penyembuhan pasien TB.

    • Terimakasih atas masukkan Anda. Sebagai catatan riset herbal mengkudu dan jahe untuk membantu menyembuhkan penyakit tuberkulosis (Tesis Ellin Febriana: Uji Khasiat Dan Keamanan Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah Dan Buah Mengkudu Pada Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif Dan Lanjutan) telah mengantarkan Prof Dr Elin Yulinah Sukandar meraih Bacharuddin Jusuf Habibie Award 2007 di Bidang Kesehatan.

      • Untuk rujukan silakan baca riset Evi Sovia, Elin Yulinah S, dan Tintin Gartinah dari Sekolah Farmasi ITB pada 2006, berjudul “Khasiat Ekstrak Buah Mengkudu dan Rimpang Jahe Merah Sebagai Obat Penunjang dalam Penanganan Tuberkulosis”. Salam bebeja

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here