Minyak Asiri Murni Fisika

0
18
minyak asiri

Minyak asiri murni fisika merupakan cara meningkatkan stabilitas dan mutu minyak selama penyimpanan dan pengangkutan. Pemurnian merupakan pengolahan minyak untuk memisahkan zat warna di minyak.

Pemurnian tersebut menghilangkan bahan atau benda asing yang mengotori zat atau senyawa. Pada minyak asiri, bahan yang mengotori antara lain debu, oksida logam (karat), resin, sebagian yang terlarut, terdisperasi atau mengalami emulsi pada minyak.

Salah satu teknik pemurnian minyak asiri dilakukan secara fisika.

1. Penyulingan Ulang: Metode penyulingan ulang dilakukan dengan menambah air sekitar 1:5 dalam labu destilasi, lantas campuran didestilasi. Dalam metode ini bahan yang disuling kontak langsung dengan air mendidih. Secara berkala perlu ditambahkan air supaya sisa penyulingan tidak hangus.

Pemanasan dilakukan menggunakan pipa pemanas uap air (sistem tertutup) untuk menghindari kerusakan minyak. Metode penyulingan ulang digunakan untuk memisahkan komponen dalam suatu larutan atau campuran antara fase uap dan fase air.

Penyulingan ulang minyak dapat meningkatkan nilai transmisi (kejernihan) dari 4% menjadi 83,4%, menurunkan kadar Fe dari 509,20 ppm menjadi 19,60 ppm, menurunkan kadar patchouli alkohol dari 30,4% menjadi 6,10%, serta meningkatkan bilangan ester dari 8,331% menjadi 14,089%.

Namun, kelemahannya: (1) kadar patchouli alkohol rendah, (2) pengerjaannya butuh waktu lama, (3) menggunakan bahan bakar lebih banyak untuk pemanasan, (4) minyak asiri rentan rusak akibat penggunaan suhu tinggi, dan (5) komponen produksi minyak tidak lengkap.

2. Penyulingan Hampa Udara Terfraksi: Metode penyulingan hampa udara terfraksi merupakan penyulingan untuk memisahkan dua komponen atau lebih cairan berdasarkan beda titik didih pada kondisi tekanan sangat rendah (tekanan tidak lebih dari 5-10 mmHg).

Dengan teknik tersebut diperoleh fraksi dengan derajat kejernihan tinggi dengan kadar patchouli alkohol rendah. Sebaliknya, residu yang dihasilkan mengandung patchouli alkohol dengan kemurnian tinggi serta berwarna gelap. Sistem itu pemakaiannya terbatas lantaran komponen titik didih tinggi terdekomposisi di bawah titik didihnya.

3. Penyulingan Sistem Papan Bertingkat: Cara ini dilakukan dengan mengalirkan minyak pada sejumlah plat kaca tersusun bertingkat dengan laju alir bahan dan kemiringan tertentu agar minyak mengalir melalui plat secara gravitasi. Pergerakan minyak melewati papan bertingkat dapat menguapkan komponen berbau gosong.

Papan bertingkat juga mampu menahan partikel pengotor yang mempunyai koefisien gesekan (friksi) besar sehingga meningkatkan kejernihan minyak. Proses pemurnian memakai papan bertingkat juga dapat menurunkan bilangan asam dan memperbaiki beberapa sifat fisik minyak seperti mendongkrak berat jenis dan indeks bias.

Riset memperlihatkan permurnian minyak akarwangi dengan cara papan bertingkat menghasilkan minyak berkualitas tinggi. Memakai metode sistem papan bertingkat tidak ada komponen minyak hilang. (Sumber: Sintha Suhirman. 2009. Aplikasi Teknologi Pemurnian Untuk Meningkatkan Mutu Minyak Nilam. Pengembangan Teknologi TRO (1): 15-21).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here