Kebutuhan cabai bubuk terus meningkat. Ia tak hanya dibutuhkan oleh rumah makan dan restoran, tapi industri seperti mi instan yang memerlukan dalam volume besar untuk bumbu.
Bahan baku cabai bubuk adalah cabai merah kering yang lolos sortir berdasarkan bentuk, ukuran, warna, dan rasa. Penyortiran penting untuk menjamin kualitas cabai bubuk.
Kadar air yang disyaratkan untuk cabai bubuk adalah 14%. Kadar air tersebut diperoleh dengan pemanasan oven pada suhu 105°C selama 2-3 jam. Selanjutnya, tangkai dan biji dipisahkan dari daging buah sebelum cabai kering tersebut digiling.
Di pasar, beredar aneka mesin giling. Untuk mesin giling kapasitas 200 kg, misalnya dapat dipakai mengolah 40 kg cabai kering dalam satu kali putaran. Namun bila usaha cabai bubuk tersebut skala kecil, lebih pas memakai mesin giling tahu. Supaya hasil cabai bubuk maksimal, cabai digiling hingga 3 kali.
Sehabis digiling, masukkan cabai bubuk tersebut ke dalam mesin pengayak untuk disaring sesuai ukuran permintaan konsumen. Untuk memperoleh 1 kg cabai bubuk diperlukan 6 kg cabai segar.
Cara mengawetkan cabai lainnya adalah dengan mengeringkan secara tradisional dengan menjemur selama 3 hari. Setelah kering, cabai dapat ditumbuk hingga menjadi bubuk yang disukai konsumen karena rasa pedas kuat karena biji cabai tetap disertakan.