Jambu bol jamaika tidak mudah untuk dibuahkan. Itu yang dialami Wisnawan di Kudus, Jawa Tengah.
Jambu bol jamaika asal biji yang ditanamnya hingga umur 5 tahun belum juga mau memamerkan calon buah. Padahal, beragam trik dicoba oleh Wisnawan, mulai dari rutin memberi pupuk perangsang bunga hingga melakukan stres air.
Hal berbeda justru tampak di salah satu kebun jambu bol jamaika di Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di sana justru jambu bol jamaika yang rata-rata telah berumur 6-7 tahun, berbuah lebat hingga cabang tanaman bak tak sanggup menahan dompolan jambu bol jamaika.
Bila umumnya produktivitas jambo bol jamaika rata-rata 80-90 kg/pohon/tahun saat menginjak umur 10 tahun, di kebun milik Warso Farm itu, jambu bol jamaika yang berbuah 2 kali dalam setahun dengan waktu bunga menjadi buah sekitar 3-4 bulan itu, produksinya mencapai di atas 200 kg/pohon/tahun.
Resepnya? Memakai larutan pupuk yang mengandung ikan tuna. Pupuk itu terbuat dari 20 kg ikan tuna apkir plus 2 liter larutan probiotik yang diperam dalam drum berisi 200 liter air.
Setelah diaduk rata hingga homogen, drum ditutup rapat dan dibiarkan hingga 3 pekan sebelum dipakai. Aplikasi larutan pupuk itu dilakukan dengan pengenceran 1:1 (satu liter pupuk cair ditambahkan satu liter air).
Larutan pupuk itu disemprotkan pada bagian belakang daun saat pagi hari sebelum pukul 09.00. Ketika itu stomata tanaman terbuka lebar sehingga larutan pupuk mudah diserap maksimal oleh tanaman.
Penyemprotan dilakukan setiap dua pekan saat muncul bakal bunga hingga buah dipanen. Sesudah panen, penyemprotan dilakukan tiap minggu untuk memicu pembungaan kembali.
Bagaimana ekstrak ikan tuna dalam larutan pupuk bisa merangsang pembungaan? Hal itu diduga larutan pupuk ikan tuna tersebut berlimpah unsur fosfor. Fosfor memang dikenal dapat merangsang pembungaan.
Pemakaian larutan pupuk tersebut perlu dikombinasi pula dengan pemberian pupuk kalium nitrat dan kapur dolomit agar buah manis. Kombinasi yang mampu mencegah bunga rontok itu, dilakukan cukup sekali saat musim hujan ketika kadar kemanisan buah berkurang.