Pantai Baron di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta tidak hanya menawarkan pesona landskap pantai semata.
Di salah satu pojok pantai itu terdapat lokasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Namun bukan di TPI itu yang menjadi favorit pengunjung yang singgah. Persis di samping TPI itu terdapat bangunan lain yang berisi pedagang ikan segar dan olahan siap santap.
Salah satu menu favorit yang dijajakan sebagai buah tangan adalah udang goreng tepung. Udang itu merupakan hasil tangkapan nelayan. Harganya cukup lumayan mencapai Rp100.000/kg.
Namun itu, sebanding dengan rasanya yang meminjam istilah praktisi kuliner kondang Bondan Winarno, “Maknyusss”. Selain udang, penjaja juga menjual potongan ikan-ikan tangkapan nelayan yang juga telah digoreng memakai tepung.
Riset Widyawati Angga Yuliesa dari Universitas Negeri Yogyakarta pada 2012 mengungkapkan terdapat 27 jenis ikan dari 19 famili dan 8 ordo yang teridentifikasi merupakan hasil tangkapan nelayan dan dijual di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) seperti hiu, pari pasir, kakap, lemuru, dan julung-julung.
Namun dari jenis-jenis ikan itu, favorit pengunjung adalah kakap dan tuna. “Ikan-ikan itu disukai karena rasanya gurih,” ujar Ngatirah, pedagang setempat.
Pasokan ikan itu, tak hanya dari sekitar lepas Pantai Baron semata. Para pedagang seringkali harus membeli tangkapan ikan dari nelayan di Cilacap, Jawa Tengah. Sedangkan udang dibeli dari nelayan di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah.
Hal itu terjadi lantaran pedagang kesulitan memperoleh kontinuitas pasokan ikan dari nelayan setempat di Pantai Baron. Padahal, wisatawan lokal dan mancanegara yang datang hanya mengetahui bahwa di Pantai Baron terdapat pedagang yang menyediakan ikan segar serta siap santap setiap waktu kapan saja mereka datang.