Seekor oranda jumbo berukuran di atas 24 cm sejak November 2015 menjadi klangenan Sucipto di Surabaya, Jawa Timur.
Oranda hasil budidaya lokal itu, dibeli seharga Rp9-juta dari teman di Jakarta. “Sulit menjumpai tangkaran lokal sampai ukuran jumbo dan prima,” ujar Sucipto.
Maskoki jumbo terlihat gagah dan perkasa. Itu yang mendorong pehobi lain, Wahyu Tanu di Bandung, Jawa Barat mengoleksi. Ia membeli ryukin jumbo sepanjang 23,5 cm pascakontes maskoki pada 2014. “Senang melihatnya, sangat macho,” kata pria 29 tahun itu.
Sebutan jumbo di tanahair berlaku untuk maskoki minimal sepanjang 23 cm; ukuran rata-rata nonjumbo 16-19 cm. Berbeda di Thailand atau China, sebutan jumbo tersemat pada maskoki di atas panjang 30 cm.
Di kontes internasional seperti Aquarama di Singapura, rata-rata maskoki jumbo yang saling beradu cantik memiliki ukuran panjang 25-30 cm.
Mudahkah memperoleh maskoki jumbo? Menurut Indro M, penangkar dari Ndoro Mas Farm di Yogyakarta, persentase untuk menghasilkan jumbo tidak besar. “Dari sekitar seratus ekor terpilih, paling sekitar 20-30% yang dapat mencapai jumbo,” ujarnya.
China sampai kini merupakan kiblat perkembangan maskoki jumbo. Salah satu farm terbesar yang rajin menelurkan maskoki jumbo berkualitas adalah Tung Hoi Aquarium di Guangzhou, China selatan.
Bebeja.com yang langsung mengunjungi salah satu farmnya di Guanzhou pada 2005, menyaksikan produksi maskoki jumbo berukuran minimal 23 cm.
Tung Hoi amat selektif menangkarkan kerabat ikan mas itu, agar memiliki fisik prima seperti sirip tidak mudah jatuh dan selalu aktif berenang. Maskoki jumbo seperti itu rupanya mampu memikat hati para pehobi, selain ketersediaan varian maskoki jumbo.