Pot organik ramah lingkungan menjadi inovasi tepat guna untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah pot plastik yang sulit terurai.
Itu riset Shinta Pramudyasiwi dan rekan dari Program Pendidikan Biologi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Para periset muda itu memakai jerami padi yang menjadi limbah untuk membuat pot organik itu.
Kadar selulosa tinggi jerami padi mampu membentuk ikatan kuat sehingga membuat pot organik tersebut kokoh. Para persiet muda itu juga mengombinasikan jerami padi dengan bahan lain seperti daun lamtoro Leucaena leucocephala dan pupuk kandang.
Daun lamtoro memiliki senyawa tanin yang bermanfaat sebagai perekat. Tanin berguna pula sebagai antirayap dan anticendawan. Penambahan pupuk kandang yang mengandung unsur makro seperti nitrogen (N), fosfat (P) dan kalium (K), dan unsur mikro seperti magnesium (Mg) serta mangan (Mn), menjamin unsur hara di pot untuk tanaman.
Pot organik itu dibuat dengan membuat bubur jerami dari 3 kg jerami yang dicampurkan 15 gram NaOH dan air. Pun 150 gram daun lamtoro yang dibuat menjadi bubur.
Selanjutnya, 1 kg bubur jerami plus 25 gram bubur lamtoro dicampurkan 5 gram tepung kanji serta 75 gram pupuk kandang. Seluruh bahan itu diaduk hingga homogen sebelum dicetak dengan cara mengepres.