Potensi Alginat Rumput Laut

0
39
rumput laut

Rumput laut mempunyai banyak manfaat untuk industri makanan, industri farmasi, hingga tekstil serta kesehatan. Rumput laut yang berserat tinggi tergolong pada kelompok dietary fiber alias serat diet. Serat tinggi itu bisa menyerap kolesterol dan lemak di tubuh. Kandungan kalsium rumput laut juga diperlukan pada aneka produk suplemen.

Alginat pada rumput laut merupakan bagian terpenting. Alginat merupakan polisakarida dari ekstraksi rumput laut cokelat seperti spesies asal kelompok sargassum dan turbinaria yang melimpah di perairan Indonesia. Rumput laut mengandung sekitar 10-32% alginat. Untuk memperoleh alginat dari rumput laut cokelat, diperlukan proses ekstraksi dengan sejumlah tahapan, yakni demineralisasi, netralisasi, ekstraksi, filtrasi, presipitasi, dan pemucatan.

Meskipun Indonesia berlimpah rumput laut, fakta memperlihatkan bila Indonesia masih mengimpor alginat dari sejumlah negara seperti China. Setiap tahun sekitar 2.000-2.500 ton alginat diimpor. Alginat impor tersebut memiliki harga lebih murah dan lebih berkualitas. Ini menjadi tantangan bagi pelaku bisnis alginat di tanahair. Harga alginat lokal sekitar Rp180.000-Rp200.000/kg.

Mayoritas pemanfaatan alginat di dunia untuk industri tekstil dengan persentase mencapai 50%. Sisanya, 30% terserap oleh industri pangan dan 20% oleh aneka industri. Alginat memiliki banyak manfaat seperti bahan pengental, pembentuk gel, penstabil, pengemulsi, pelapis dalam industri pangan, farmasi, kosmetik, dan tekstil. Alginat juga digunakan sebagai obat untuk mengurangi refluks asam lambung dengan membentuk lapisan pelindung pada lambung.

Indonesia mempunyai potensi untuk menghasilkan alginat dari rumput laut cokelat yang melimpah di perairan. Namun Indonesia terkendala belum mampu mengembangkan metode ekstraksi yang efektif dan efisien. Itu sebab Indonesia masih menggantungkan kebutuhan dari impor alginat yang mencapai ribuan ton setiap tahun.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here