Pembenihan padi langkah awal penentu keberhasilan budidaya padi. Sebab itu benih padi perlu diperlakukan khusus supaya padi sehat dan terhindar dari serangan hama dan penyakit.
“Benih yang baik dan sehat akan meningkatkan produksi padi,” ujar Iman Surya di Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang dapat memperoleh 8-9 ton gabah kering giling (GKG) per hektar.
1. Lakukan seleksi benih dengan cara merendam benih dalam larutan garam selama 5-10 menit. Benih yang mengambang disingkirkan. Dosis garam yang diberikan biasanya satu sendok makan per liter air. Garam juga berfungsi sebagai fungisida.
2. Cuci bersih benih dengan air mengalir. Masukkan ke dalam karung (ikat) lantas rendam dalam wadah air selama 2 hari, 2 malam. Berikutnya tiriskan selama 1 malam.
3. Buka karung berisi benih dan semprotkan air ke dalam karung sebelum benih dipindahkan ke bedengan.
4. Bedengan yang dipakai untuk menyemai berukuran 10 m x 2 m atau 20 m x 1,5 m dengan tinggi bedengan 10-20 cm. Tiga hari sebelum benih ditanam, taburkan pupuk kandang setebal 1 cm. Aduk rata agar tercampur homogen.
5. Saat bibit berumur 4 hari setelah tanam, berikan campuran yang terdiri atas insektisida karbofuran (2 kg) dan 6 kg pupuk Urea, dan 2 kg pupuk TSP. Taburkan merata pada bidang persemaian.
6. Pada saat bibit berumur 12 hari, lakukan penyemprotan pestisida yang mengatasi hama sundep (beluk). Penyemprotan diulangi setelah bibit di lahan pada umur 41-45 hari setelah tanam (hst) dan 61-65 (hst).
7. Lima belas hari setelah benih disemai, pindahkan ke lahan. Yang perlu diingat adalah saat memindahkan bibit semai tidak perlu mencuci agar bulu akar tanaman tidak terputus yang memicu tanaman stres.