Lovebird di tanahair dipelihara sebagai burung berkicau. Padahal, di mancanegara, si burung cinta itu adalah burung hias yang dinikmati keelokan warna bulunya.
Dari sekian banyak jenis lovebird, jenis lovebird muka salem, kacamata topeng, dan kacamata fischer paling mudah dijumpai serta dipelihara sebagai klangenan.
Dari ketiga jenis itu, lovebird muka salem paling sering mengalami mutasi. Mutasi itu terjadi karena pehobi dan penangkar melakukan kawin silang untuk memperoleh jenis lain. Proses kawin silang pada lovebird sudah dilakukan penangkar sejak 1940-an.
Loverbird mutasi itu umumnya bersosok cantik dengan warna bulu lebih beragam. Dari lovebird muka salem, misalnya bisa diperoleh lovebird albino (warna putih dan mata merah), lutino (warna kuning dan mata merah), cinnamon (warna kecokelatan), golden cherry (warna kuning dan mata gelap), dan pied (warna bercak-bercak). Bila dari lovebird kacamata fischer, diperoleh mutasi lovebird dengan warna bulu kuning.
Syarat menelurkan lovebird mutasi tidak mudah. Induk, misalnya perlu membawa gen mutasi. Proses mendapatkan induk seperti itu perlu waktu bertahun-tahun melalui serangkaian penangkaran. Oleh sebab lama, pehobi di tanahair lebih memilih memakai induk pembawa gen mutasi yang sudah jadi.
Untuk menghasilkan lovebird lutino, misalnya peluang terbesar adalah mengawinkan jantan hijau normal dengan betina lutino. Dengan cara tersebut, peluang memperoleh anak lutino yang bercirikan warna mata merah pada generasi pertama mencapai 40-50%.
Dari sekian banyak persilangan, memperoleh lovebird albino jauh lebih sulit meski resepnya sudah ada, yakni mengawinkan betina lutino yang muncul dari silangan betina warna biru dengan jantan lutino dengan jantan dari persilangan betina lutino dan jantan biru atau lutino. Persilangan itu menghasilkan peluang munculnya lovebird albino sebesar 25%.
Bagaimana cara menghasilkan lovebird biru atau hijau? Kawinkan induk berbulu normal dengan biru atau hijau. Namun perlu diketahui, saat diperoleh anakan berwarna hijau dan membawa gen biru, peluang anakan tersebut dikawinkan dengan sesamanya akan menghasilkan lovebird hijau dan biru dengan perbandingan 3:1.
Beruntung dalam menyilangkan lovebird tidak perlu keahlian khusus. Agar sukses, pilih induk sehat tanpa cacat, berbulu mengkilap, dan memiliki kloaka bersih. Jika membeli induk dari penjual pastikan, calon induk itu bertengger, bukan berada di dasar sangkar. Burung bertengger memperlihatkan ia sehat karena mampu mencengkram. Pastikan pula umur calon induk minimal 1 tahun supaya seluruh organ reproduksi sudah matang.