Produksi tomat tinggi dan berkualitas menjadi harapan pekebun. Kunci sukses produksi tinggi dan berkualitas Solanum lycopersicum tersebut dengan memakai benih unggul, tepat pemberian pupuk, dan penerapan sesuai pada aplikasi pestisida.
Tanaman tomat bisa disebut berproduksi tinggi bila tanaman itu dapat dipanen sekitar 2 kg/tanaman dengan kualitas tomat bagus di atas 75%. Hal itu dapat tercapai melalui budidaya intensif. Tanpa budidaya intensif, produksi setiap tanaman berkisar 1,4-1,6 kg dengan tomat berkualitas rata-rata 40%. Tomat berkualitas terlihat dari bobot buah di atas 100 gram dengan warna merah tua serta kekerasan buah yang pas.
Pemakaian benih unggul menjadi penting lantaran memiliki berbagai karakteristik yang menguntungkan, seperti tanaman cepat tumbuh dan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Produsen benih unggul banyak, sehingga pekebun dapat memilih sesuai pasar yang diinginkan.
Selanjutnya, pemupukan. Pemberian pupuk dasar perlu dilakukan saat penanaman di lahan. Dosis pemupukan 30 ton/ha. Setelah pupuk dasar diberikan, lantas menaburkan pupuk majemuk NPK 15:15:15 sekitar 750-800 kg/ha. Pupuk majemuk NPK itu disebar merata di lahan. Penanaman tomat memerlukan bedengan setinggi 25 cm yang dilengkapi ajir bambu untuk tempat merambat tanaman tomat.
Untuk mengatasi kehadiran gulma seperti rumput, bedengan perlu ditutup mulsa perak hitam. Mulsa tersebut menutupi seluruh bedengan, kecuali lubang tanam. Meski begitu gulma yang mungkin tumbuh di antara bedengan perlu dibersihkan untuk mengurangi dampak munculnya penyakit akibat gulma yang menjadi inang.
Setelah bibit ditanam, lakukan pemupukan susulan dengan pupuk majemuk NPK sekitar 400 kg/ha. Sebab bedengan ditutup mulsa, pupuk NPK itu perlu dilarutkan dalam air lalu dikocorkan pada setiap lubang tanam. Pemberian pupuk hayati diperbolehkan untuk memperbaiki kondisi tanah supaya tanaman mudah menyerap unsur hara. Pupuk susulan berikutnya dengan dosis sama diberikan berselang 25 hari hingga mendekati masa panen saat tanaman berumur 85 hari.
Musim hujan menjadi momok pekebun lantaran pada saat itu banyak penyakit menyerang. Penyakit yang umum menyerang adalah Phytophthora sp. Untuk mengatasi, lakukan penyemprotan pestisida berbahan aktif mankozeb setiap 3-4 hari, atau bisa lebih singkat 2-3 hari, bergantung tingkat serangan penyakit tersebut.
Upaya menekan penyakit, bisa dilakukan sejak pembibitan dengan mencampurkan pestisida pada media tanam. Khusus hama tomat yang sering menyerang adalah Liriomyza sp. Hama penggorok daun itu diatasi memakai insektisida berbahan aktif abamektin. Hama lain seperti kutu apis dan thrips dapat ditanggulangi memakai insektisida yang sama.