Bunga mawar berprospek untuk dikembangkan sebagai usaha karena manfaat dan kegunaannya. Di sentra penanaman bunga mawar potong seperti di Batu (Malang, Jawa Timur) serta Lembang (Kabupaten Bandung, Jawa Barat), memperlihatkan kecenderungan peningkatan permintaan bunga mawar untuk berbagai kebutuhan seperti bunga hias, bunga potong, dan lainnya.
Konsumen bunga mawar menyukai corak bunga berwarna terang karena memberikan kesan kedalaman seperti jenis mawar passion yang berwarna merah tua pekat serta berukuran besar. Bunga mawar potong yang paling besar permintaannya berdasarkan corak warna adalah mawar merah muda (pink), merah, jingga terang, putih, kuning, serta beberapa warna kombinasi.
Jenis mawar di berbagai sentra yang dikembangkan merujuk pada keinginan konsumen antara lain mawar tanpa duri, mawar jingga, mawar salem, dan mawar fanta. Masih terdapat pula mawar pergiwo, mawar pergiwati, mawar mirah fila, mawar green kalla, dan mawar luciana. Seluruh produksi bunga mawar itu terserap oleh konsumen di berbagai daerah seperti Bali, Semarang, Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Solo, serta Lombok.
Selain menjual sebagai bunga mawar potong, peluang lain pemasaran dengan menjual polibag mawar untuk keperluan taman atau penghias pekarangan. Contoh pekebun di Desa Sidomulyo, Batu, Malang. Produksi polibag mawar yang dirawat selama 4-5 bulan itu dapat dijual Rp2.500-Rp3.000 dengan ongkos produksi berkisar Rp1.000 per tanaman.
Alternatif pemasaran lain dengan menjual air bunga mawar. Air bunga mawar banyak digunakan oleh industri kue, karena memberikan aroma dan rasa khas. Air bunga mawar itu dapat dibuat dengan merebus bunga mawar dengan air dan gula, lalu menyaringnya.