Beban pelajaran maupun pergaulan yang mendorong munculnya rasa cemas hingga depresi pada remaja bisa ditekan dengan cara enak: tidur 8,5 jam sehari.
Itu riset Prof Tsukasa Sasaki dari University of Tokyo’s Graduate School of Education di Jepang. Tsukasa meneliti kebiasaan hidup dan kondisi psikologis dari 18.000 remaja di 2 prefektur (setara kabupaten, red) di Mie dan Kochi.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa remaja harus tidur selama 8,5 jam untuk mengatasi kecemasan dan depresi,” kata Sasaki seperti dilansir Asahi Shimbun (4/11/2016).
Hasil itu diperoleh setelah Tsukasa dan tim menilai sejumlah parameter, yakni kemampuan untuk berkonsentrasi, tingkat stres, tujuan hidup, serta lainnya.
Riset menguak bila remaja pria yang tidur rata-rata sekitar 8,5-9 jam memiliki risiko depresi terendah. Berbeda dengan remaja perempuan yang memiliki waktu tidur 1-1,5 jam lebih pendek. Itu sebab, kaum hawa lebih rentan mengalami depresi dan rasa cemas.