Sayuran Hidroponik Sehat

0
76
sayuran hidroponik

Konsumen sayuran hidroponik meningkat seiring tren gaya hidup sehat. Sayuran hidroponik itu diklaim lebih sehat dari sayuran nonhidroponik.

Pantas produsen sayuran hidroponik menyebutkan produk hidroponik lebih sehat karena tanaman tidak bersentuhan dengan tanah. Benarkah? Fakta sebenarnya adalah sayuran hidroponik memiliki nutrisi lebih lengkap.

Nutrisi lengkap itu karena efek pemupukan yang lengkap. Pemupukan lengkap juga membuat sayuran hidroponik renyah. Selain itu sayuran hidroponik nirpestisida. Itu yang diklaim bila sayuran hidroponik menyehatkan.

Sayuran hidroponik perlu kontrol pemupukan yang pas. Pengaturan pemupukan pada tomat, misalnya terbukti mendongkrak kadar vitamin dan masa simpan. Sekadar contoh, riset di Amerika Serikat membuktikan bila tomat dan cabai hidroponik mengandung vitamin A, B1, B2, B3, B6, E, dan C serta mineral lebih tinggi dari tomat di tanah. Namun, kondisi itu tetap dipengaruhi oleh varietas dan lama masak buah pada tanaman.

Bila tanaman ditanam di tanah, ketika hujan turun, tanaman berisiko terkena cipratan air bercampur tanah yang bisa membawa bibit penyakit. Hujan dapat membawa spora penyakit dari udara. Pada budidaya hidroponik, seperti sistem NFT, permukaan media tertutup mulsa plastik. Spora yang jatuh di atasnya, tidak langsung masuk ke media sehingga peluang tanaman terpapar spora minim.

Pada sistem hidroponik, air tidak bisa sembarangan. Air terbaik adalah air sumur, bukan air permukaan yang masih memiliki kuman penyakit. Sejumlah pekebun di mancanegara bahkan memberi ionisasi pada air memakai sinar ultraviolet (UV) sebelum dipakai.

Bertanam hidroponik juga mempunyai kendala seperti butuh investasi besar. Namun, kondisi itu sebanding harga jual tanaman yang mencapai 2-3 kali lipat. Apalagi berbicara kesehatan, harga tidak menjadi batu sandungan konsumen.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here