Sensasi Jeruk Dekopon

0
61
jeruk dekopon

Nama jeruk dekopon terdengar asing. Harap mafhum, jeruk dekopon merupakan jeruk introduksi dari Jepang. Citrus sinensis itu sangat istimewa karena tanpa biji.

Citarasa jeruk dekopon antara campuran manis dan agak masam, tapi menyegarkan. Penampilan jeruk dekopon agak berbeda dengan jeruk lain. Bobot buah berkisar 0,5-1 kg dengan ciri unik, pangkal buah menggembung bak buah pir.

Salah satu induk jeruk dekopon adalah jeruk ponkan. Nama dekopon berasal dari gabungan kata deko-cembung, serta pon dari kata ponkan.

Di Negeri Sakura, jeruk dekopon berbuah pada Februari saat musim jeruk telah usai. Artinya, hanya jeruk dekopon yang dipanen saat musim semi. Dampaknya, harga dekopon lebih tinggi dari jeruk lain sehingga dekopon sohor sebagai jeruk paling mahal di Jepang.

Jeruk dekopon di tanahair saat ini merupakan hasil panen lokal. Beberapa pekebun di Jawa Barat mengebunkan jeruk dekopon. Penangkar jeruk dekopon di Lembang, Jawa Barat, Rahmat, menuturkan jeruk tersebut menyukai suhu siang 23-27°C dan suhu malam 13-17°C. Artinya, jeruk dekopon cocok dikembangkan di lokasi berketinggian di atas 800 meter di atas permukaan laut (m dpl).

Meski demikian, jeruk dekopon tetap tumbuh baik di ketinggian tempat medium sekitar 600 m dpl. Salah satu konsumen Rahmat, berani mengebunkan jeruk dekopon di ketinggian 100 mdpl, meski hasilnya sedikit berbeda: warna hijau, legit, dan manis tanpa masam. Di dataran tinggi sosoknya kuning jingga dengan citarasa manis dan masam.

Jeruk dekopon belajar berbuah pada umur 1,5 tahun dan mulai stabil pada umur 4 tahun. Pengalaman Rahmat, tanaman berumur 3,5 tahun dapat memproduksi 200 jeruk berbobot rata-rata 600 gram.

Dengan perawatan sesuai, dekopon mampu berproduksi hingga umur 20 tahun. Sejauh ini pekebun jeruk dekopon lokal sedikit sehingga peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar masih terbuka lebar (BC-1).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here