Ada yang istimewa saat melihat tiga pot aglaonema mili Siti Rukiyah di Salatiga, Jawa Tengah. Di atas media tanam pot tersebut terdapat serasah daun bambu setebal satu ruas jari. “Serasah ini bisa menghambat pertumbuhan gulma,” ujar perempuan 46 tahun itu.
Siti Rukiyah hanya perlu membilas serasah daun bambu yang dipungut di sekitar rumpun bambu lantas mengeringanginkan selama sehari sebelum ditaruh di atas media tanam aglaonema.
Kemampuan serasah bambu menghambat gulma lantaran ia mampu memblokir sinar matahari agar tidak mengenai permukaan media tanam sehingga benih gulma pun kesulitan tumbuh. Selain itu daun bambu juga memiliki senyawa alelopati berupa asam fenolat yang dapat menjadi racun bagi gulma.
Bukan hanya itu, serasah bambu memiliki manfaat lain bagi tanaman. Ia dapat memasok nutrisi makro bagi tumbuhan, yakni kalium.
Aplikasi serasah daun bambu untuk menghambat gulma dapat diterapkan di bedengan sayuran yang lazim diserbu aneka gulma seperti jukut pahit Axonopus compressus dan rumput teki Cyperus rotundus. Yang disebut terakhir termasuk sulit dikendalikan lantaran bijinya dapat bertahan lama di tanah.
