Kacer dengan suara keras serta panjang disukai pehobi. Itu pula asa Bagyo (38 tahun), pehobi burung berkicau di Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat. “Ada perasaan senang mendengarnya,” kata ayah 3 anak itu. Bagyo mengungkapkan, tidak ada resep rahasia supaya Copsychus saularis itu bersuara keras. “Saya rajin menjemur dan memberi extrafooding,” tuturnya.
Penjemuran perlu untuk melatih mental dan emosi burung. “Kita perlu paham mental, emosi, bahkan waktu birahi burung,” ujar wiraswasta bengkel las itu. Bagyo menjemur burung memakai jadwal. Misalkan, pekan pertama mulai pukul 08.00-10.00. Pekan ke-2, mulai pukul 10.00-11.00. Puncaknya pada pekan ke-3 ketika terik matahari, pukul 11.00-13.00. “Setelah itu penjemuran diulang lagi dari awal,” ujar Bagyo.
Cara Bagyo itu dilakukan pula oleh Wawan, pehobi di Condet, Jakarta Timur. Alasannya, selain burung dilatih bermental kuat, “Napas burung bisa lebih panjang,” kata pria 28 tahun itu. Usai penjemuran, Wawan akan menaruh burung di tempat teduh. “Berikan pakan voer, tapi jangan air minum,” katanya. Berselang 15-20 menit, burung dapat diberikan air minum.
Khusus extrafooding, Bagyo memberikan jangkrik, kroto, dan cacing. Pemberian tersebut berselang- seling. Bagyo juga menyuguhkan sejumlah buah seperti pepaya dan apel sehabis kucica itu mandi. “Buah bisa mengurangi tingkat emosi burung dan menambah kejernihan suara burung,” kata Bagyo.