Salah satu lokasi favorit bebeja.com saat berkunjung ke Singapura adalah menyambangi lokasi parkir di lantai bawah Gedung Suntec di wilayah bisnis Suntec City.
Di sana di antara area parkir dan sebuah restoran terdapat taman koi seluas 450 m2 yang berisi puluhan koi-koi jumbo yang diimpor langsung dari Jepang.
Bebeja.com tak sendiri. Warga Singapura yang menghabiskan akhir pekan berbelanja di di Suntec City pun seringkali melipir untuk melongok taman koi bernama Koi Garden itu saat melintas ke area parkir atau bagian gedung Suntec lainnya. Ini bagian strategi pengelola untuk memanjakan pengunjung yang datang.
Koi Garden memiliki bentuk unik. Kolamnya memanjang sepanjang 30 m dengan lebar sekitar 15 m. Kolam koi itu tidak utuh berbentuk persegi panjang, tetapi agak melengkung bak busur mengikuti konstruksi bangunan restoran siap saji yang menempel di sampingnya.
Kehadiran kolam koi itu menjadi berkah bagi restoran siap saji itu lantaran sambil makan, pengunjung restoran itu dapat melihat keindahan kolam koi dari balik kaca.
Kolam berdinding semen itu tidak terlalu dalam. Dalamnya setengah kaki orang dewasa. Yang istimewa adalah lantai dasar kolam disusun dari keramik berwarna-warni, kombinasi hijau, biru, dan jingga. Warna-warni itu menimbulkan suasana kontras dengan corak koi yang putihnya mendominasi. Itu yang membuat kolam kelihatan mewah.
Meski kolam tidak terlalu dalam, koi-koi jumbo berukuran rata-rata di atas 40 cm itu terlihat aktif berenang. Yang paling disuka berenang ke tepi kolam. Harap mafhum, di sana tempat pengunjung biasa memberi pakan.
Sayang warna-warna koi itu tidak terlalu solid. Kohaku, misalnya, corak pattern-nya jingga memudar. Pun corak hitam di tubuh showa tidak pekat-pekat amat.
Boleh jadi kondisi itu karena posisi kolam yang tidak terlalu terpapar sinar matahari. Maklum letak kolam dikelilingi gedung pencakar langit setinggi 30 lantai.
Padahal, sinar surya sangat berpengaruh terhadap pigmen warna. Idealnya koi mendapat sinar matahari minimal 3 jam sehari. Di kolam Suntec sinar matahari masuk di pagi hari selama 1 jam.
Pengelola sangat memperhatikan kadar oksigen terlarut di kolam. Maklum pada kolam dangkal oksigen terlarut mudah hilang.
Padahal, koi tidak seperti gurami yang punya kemampuan menangkap oksigen bebas dari udara berkat labirin. Untuk itu di sepanjang garis tengah kolam dibuat semburan air. Jarak antarsemburan sekitar 30 cm. Tak hanya itu semburan lain muncul dari pipa yang menempel di sepanjang dinding bawah restoran.
Sejatinya, air yang disembur itu produk akhir proses filterisasi. Sistem filter yang dipakai tak jauh berbeda dengan kolam koi di tanahair, filter biologi yang terdiri chamber berisi penyaring, zeolit, dan bioball.
Sistem filter itu ditanam di bawah ubin abu-abu yang dilalui pengunjung kolam yang masuk dari dalam gedung. Air yang keluar sangat bersih sehingga koi mudah terlihat di taman koi yang buka pukul 07.00-22.00 itu.
