Sejumlah pekebun selada di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat memakai mulsa saat budidaya.
Pemakaian mulsa tersebut berefek positif lantaran mampu menekan kehadiran gulma yang berkompetisi dengan tanaman dalam berebut nutrisi. Walhasil, selada yang diproduksi ukuran jauh lebih besar serta minim kerusakan akibat serangan hama.
Menurut Ajid pada bebeja.com, dengan mulsa kelembapan tanah terkontrol karena penguapan air lebih terjaga. “Jadi tanaman lebih segar,” ujar pekebun itu. Sejatinya, tidak hanya penguapan air terjaga, kandungan bahan organik dari pemberian pupuk kandang juga terpelihara. Bahkan serangan hama cenderung menurun.
Mulsa juga berperan memantulkan sinar matahari sehingga lebih awet serta lekas rapuh. Ajid mengungkapkan mulsa dapat dipakai 3-4 kali budidaya. Bila dihitung dibandingkan penyiangan memakai pekerja, ternyata pemakaian mulsa lebih menghemat ongkos produksi selada.