Teknik memanen pisang tidak boleh sembarangan agar panen berkualitas. Siang hari saat kondisi cuaca cerah merupakan waktu terbaik untuk memanen pisang. Hindari pemanenan pada saat cuaca gerimis atau hujan. Itu meminimalisir serangan penyakit busuk buah saat penyimpanan.
Panen dilakukan saat buah tua, meskipun secara fisik buah masih terlihat kehijauan. Ciri buah tua terlihat dari mengeringnya daun bendera. Tandan buah juga tampak terisi penuh dengan rusuk-rusuk tidak terlihat jelas. Perlu diingat, setiap jenis pisang memiliki waktu panen berbeda seperti panen pisang cavendish yang dilakukan pada 11-12 minggu sejak pembungkusan.
Pemotongan tandan pisang saat panen perlu ketelitian. Secara tradisional menebang pisang dilakukan dengan menusuk batang pisang, seperempat atau separuh tinggi batang, sehingga saat batang rebah, tandan buah tidak menyentuh tanah. Selanjutnya setelah tangkai tandan dipotong, segera dibalik agar posisi tangkai di bawah dan tandan buah di atas. Dengan cara tersebut, getah dari tangkai tandan tidak menetes pada buah.
Pekebun seringkali meletakkan tandan mendatar dengan tujuan agar getah langsung menetes ke tanah. Cara itu berisiko karena buah di bagian bawah akan terhimpit dan ujung buah mengalami memar.
Pada saat pengiriman dari kebun ke gudang, upayakan posisi tandan berdiri dengan tangkai di bawah. Bila memungkinkan, tandan disusun dalam peti kayu. Cara lain dengan menyayat buah pisang sehingga berbentuk sisir pisang. Perlakuan itu dilakukan setelah getah habis, biasanya satu hari setelah panen.
Penyisiran buah dilakukan dari bawah ke atas. Caranya, tandan pisang dipegang atau digantung berdiri tegak, lantas memakai pisau, potong sisir pisang paling bawah, terus berlanjut ke atas. Berikutnya, masukkan sisir pisang tersebut ke dalam bak air bersih yang sudah diberikan larutan fungisida 0,1% untuk mencegah pembusukan.