Tepung beras merah dari beras merah yang dihaluskan memang kaya gizi. Penelitian di China menunjukkan ekstrak larutan beras merah berisi beragam senyawa penting bagi tubuh.
Senyawa tersebut terdiri atas protein, asam lemak tidak jenuh, betasterol, camsterol, stigmasterol, isoflavones, saponin, Zn dan Fe, lovastatin, serta mevinolin-HMG-CoA. Unsur terakhir merupakan reduktase inhibitor untuk mengurangi sintesis kolesterol di hati.
Hasil analisis Departemen Kesehatan RI pada 2005, beras merah tumbuk atau tepung beras merah memiliki protein sebesar 7,3%, 4,2% besi, dan 0,34% vitamin B1. Bubur tepung beras merah yang dicampur susu formula 30 cc merupakan resep bergizi makanan bayi umur 4-12 bulan.
Tepung beras merah juga bermanfaat untuk mencegah kanker usus, batu ginjal, beri-beri, insomnia, sembelit, wasir, gula darah, dan kolesterol. Warna merah pada beras merah terjadi dari pigmen antosianin yang tidak hanya dijumpai pada perikarp dan tegmen, tetapi juga di setiap bagian gabah.
Nutrisi beras merah sebagian terletak di lapisan kulit luar (aleuron) yang mudah terkelupas pada penggilingan. Jika butiran dipenuhi oleh pigmen antosianin, maka warna merah pada beras tidak hilang.
Di Indonesia, tersedia varietas padi beras merah, yakni varietas bahbutong yang dilepas pada 1985. Sayang, perkembangan varietas itu tidak seperti beras putih. Sebab itu, beras merah yang diperdagangkan berasal dari padi gogo lokal yang produksinya rendah dan berumur panjang. Itu juga yang membuat harga beras merah tinggi.
