Jarum jam menunjukkan pukul 19.27 saat bebeja.com memasuki area parkir Pasar Ikan Modern Muara Baru di Penjaringan, Jakarta Utara.
Malam itu di awal Juli 2019, tampak belasan truk hilir mudik menurunkan ikan di area loading yang berada di sisi bangunan pasar.
Sejumlah pekerja sigap menurunkan serta membawa drum berisi ikan dari truk menuju lapak-lapak di dalam pasar itu. Aktifitas di Pasar Ikan Modern Muara Baru berlangsung pukul 17.00-03.00.
Ikan-ikan tersebut lantas dipilah oleh pedagang di lapak. Setiap jenis ditaruh di wadah besar. “Pemisahan berdasarkan ukuran ikan supaya mempermudah menjualnya,” kata Agus, pedagang.
Agus menjual aneka ikan konsumsi air tawar seperti bawal air tawar, mas, serta patin. Selain Agus terdapat puluhan pedagang lain dengan beragam ikan yang dijual seperti gurami, tuna, tenggiri, udang, teri, kepiting, hingga kerang. Tercatat sekitar 25 jenis ikan konsumsi laut dan air tawar dijajakan.
Yang menarik dari pengamatan bebeja.com, kondisi pasar itu tergolong bersih dan nyaman. Setiap transaksi pun berjalan cepat. Ikan terjual segera diangkut oleh pemikul ke area pengepakan ikan yang letaknya sejajar area loading.
Khusus pengunjung yang ingin menyantap langsung, pengelola menyediakan area food court di lantai 2 pasar. “Beli ikannya di bawah, lalu dimasak di atas. Ongkos masak sekitar Rp25.000-Rp35.000,” ujar Rina Aini, pengunjung dari Mampang, Jakarta Selatan.
Pasar Ikan Modern Muara Baru dibidik menjadi pasar ikan modern terbesar di tanahair. Tak sekadar jual-beli serta lelang ikan, tetapi juga dapat menjadi lokasi wisata bahari serta wisata kuliner alternatif bagi warga Jakarta khususnya.
Pasar ikan yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 13 Maret 2019 itu didesain menyerupai pasar ikan sohor di Jepang, Tsukiji Fish Market. Itulah asa Presiden Joko Widodo yang terwujud di Pasar Ikan Modern Muara Baru.