Darman di Karanganyar, Solo, Jawa Tengah, seringkali mendapati pentil buah pohon jeruk pamelo yang ditanam di belakang rumah rontok.
Pun Sriyanti di Bogor yang merawat 2 pohon jambu batu kristal. “Pentil buah yang rontok cukup banyak,” ujar perempuan 35 tahun itu. Apa sebab?
Pohon yang memiliki pentil buah rakus menyerap unsur hara. Sebab itu, bila persediaan unsur hara pada media tanam sedikit, tanaman bakal sulit menjaga pentil buah berkembang menjadi buah. Bahkan unsur hara yang sedikit itu, memicu tanaman lambat menghasilkan tunas baru. Bila muncul, tunas baru lambat membesar.
Sebaliknya, bila unsur hara mencukupi, pentil buah leluasa berkembang. Demikian pula tunas baru. Bila pemupukan dilakukan benar, yakni dosis tepat, komposisi tepat, dan frekuensi pemberian sering, maka tunas baru tumbuh pesat.
Patokannya, sehelai tunas muncul saban pekan. Sinar matahari cukup juga mendorong tajuk pohon lekas rimbun. Kondisi itu merangsang pembungaan hingga menjadi pentil buah di ujung ranting.
Saat musim hujan, kadar air di tanah biasanya melonjak sehingga konsentrasi unsur hara di tanah menjadi rendah. Akar lebih banyak menyerap air sehingga tanaman berhenti menghasilkan bunga.
Solusi mengatasi: tutup permukaan media memakai plastik. Plastik membuat kadar air media tidak bertambah. Cara tersebut dapat mempertahankan konsentrasi unsur hara.
Pada musim hujan proses fotosintesis tanaman berjalan lambat. Akar tanaman tidak banyak memiliki energi untuk menyedot unsur hara. Energi yang dimiliki pun terbatas untuk memasok unsur ringan, seperti air dan nitrogen, sedangkan unsur hara lain sulit terangkut.
Pakar fisiologi tanaman, Ir Yos Sutiyoso di Jakarta menyebutkan kondisi itu memicu ketimpangan penyerapan unsur hara. Kondisi tersebut membuat tanaman tak kunjung berbunga dan berbuah. Cara mengatasi, berikan pupuk daun melalui stomata untuk memasok kekurangan unsur hara lain.
Terimakasih postingannya, menambah wawasan.
Terimakasih semoga bermanfaat. Salam bebeja