Ikan blood parrot, sesuai sebutan memang bercorak merah darah.
Ikan hibrida yang merupakan persilangan ikan siklid asal sungai di Amerika Selatan dan Amerika Tengah, yakni Cichlasoma citrinellum dan C. synspilum serta C. Labiatum dan C. spilurum itu hingga saat ini merupakan ikan hias populer.
Uniknya sejak 2011 mulai banyak muncul varian dari ikan blood parrot. Varian itu lebih karena penangkar dari Taiwan yang pertamakali menyilangkan ikan hibrida itu menyuntik aneka warna pada ikan blood parrot.
Berikutnya, muncul ikan blood parrot yang bercorak kuning, hijau, biru, bahkan ungu bak warna pelangi. Samasekali tidak terlihat corak merah. Di pasar, ikan-ikan tersebut memiliki panggilan candy blood parrot.
Warna-warni itu tidak permanen sehingga tidak bisa menitis pada turunan selanjutnya. Tanpa perlakuan khusus seperti pemberian pakan yang mengandung betakaroten, corak tersebut luntur sehingga tampak corak ikan blood parrot sesungguhnya, meski terlihat acak-acakan.
Pewarnaan pada ikan blood parrot itu menuai kontroversi. Para pendukung menyebutkan sebagai inovasi pemasaran dan berkontribusi terhadap perkembangan ikan hias. Yang menolak menyebutkan sebagai upaya tidak alami dan membuat ikan menderita. Faktanya, mayoritas ikan yang disuntik warna tersebut tidak berumur panjang.