Tanaman rosela banyak dibudidaya karena memiliki manfaat kesehatan. Tanaman rosela yang diolah menjadi minuman kesehatan diyakini mampu membantu mengobati beberapa penyakit seperti penyakit kanker, hipertensi, diabetes mellitus, dan jantung. Selama ini benih dari tanaman yang kaya vitamin C dan senyawa antosianin tersebut berasal dari Afrika dan Amerika Selatan.
Peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) di Malang, Jawa Timur telah merilis varietas unggul tanaman rosela. Tanaman itu adaptif dan memiliki produktivitas tinggi, yakni Roselindo-1, Roselindo-2, Roselindo-3, dan Roselindo-4. Roselindo merupakan singkatan dari Rosela Indonesia. Asam linoleat, asam oleat, asam palmitat, dan asam nonadekanoat merupakan asam lemak utama pada empat varietas rosela tersebut.
Masing-masing varietas tanaman rosela tersebut memiliki keunggulan. Varietas roselindo-1 dengan kelopak merah dan tahan serangan penyakit cendawan Fusarium sp misalnya, memiliki potensi panen kering mencapai 332-757 kg/hektar.
Varietas roselindo-2 yang juga berkelopak merah mempunyai potensi panen kering 265-691 kg/hektar. Varietas roselindo-3 dengan kelopak hijau tua, mempunyai potensi panen kering 229-880 kg/hektar. Varietas roselindo-3 merupakan plasma nutfah dari Nigeria, sedangkan varietas roselindo-4 yang berkelopak ungu berasal Nepal, dengan potensi panen kering 252-690 kg/hektar.
