Banyak peternak walet di Sumatera dan Kalimantan mengeluh sulitnya mengusir burung hantu Tyto sp dari bangunan walet. Celepuk itu dianggap hama bagi peternak walet.
Burung hantu sebenarnya lebih sering mengganggu rumah walet yang berada di areal persawahan dan perkebunan. Harap mafhum, disana sumber pakan sang burung, yakni tikus.
Sejatinya, kehadiran celepuk yang bersifat nokturnal alias aktif pada malam hari tersebut, mudah terdeteksi dengan melihat sisa-sisa pakan yang dimuntahkan di dekat lokasi burung hantu bertengger.
Menurut ahli burung terdapat sekitar 144 spesies burung hantu yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Mereka dibedakan dari ukuran piringan wajah dan telinga. Sebanyak 26 spesies ditemukan di Asia tenggara. Di Indonesia, tepatnya di Pulau Jawa dan Bali, terdapat sekitar 13 jenis burung hantu seperti celepuk merah dan celepuk gunung.
Yang perlu diingat, burung hantu sesungguhnya bukan hama utama bagi walet. Unggas yang tidak bisa melirik itu merupakan hama peringkat kedua setelah tikus yang kerap dikeluhakan peternak. Bangsa Strigiformes itu biasanya masuk ke dalam rumah walet karena mencari tempat tinggal. Apalagi sebagai burung nokturnal, burung hantu menyukai kondisi gelap dari bangunan walet.
Mengetahui sifat burung hantu merupakan langkah paling bijaksana untuk mengusirnya. Burung hantu biasanya datang pada jam-jam tertentu, lalu bertengger di lubang masuk burung. Burung hantu yang bertengger di rumah waletnya biasa datang sekitar pukul 23.00 dan 01.00.
Konsultan walet di Kendal, Jawa Tengah, Arif Budiman, membuat inovasi dengan membuat lubang pintu masuk walet segilima. Lantas bagaimana si burung hantu sulit bertengger? kedua sisi yang miring segilima itu rupanya diberi lapisan kaca.
Tebal kaca sama seperti tebal kaca nako untuk rumah sekitar 2-3 mm. Kaca berfungsi membuat burung hantu sulit bertengger karena licin. Upaya itu cukup efektif dan berbiaya murah ketimbang memakai lampu bohlam. Untuk kedua sisi miring hanya diperlukan 2 lembar kaca nako.
Cara ini juga memiliki kelebihan karena praktis sehingga tidak perlu ditunggu atau diawasi. Berbeda dengan cara yang juga sebenarnya ampuh menahan si pungguk masuk, yakni sistem buka-tutup lubang masuk burung.
Cara ini sudah diterapkan sejumlah peternak di Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat. Prinsipnya sederhana dengan menggeser daun pintu lubang masuk seperti menarik gorden. Namun cara itu meski efektif, tapi tidak praktis karena masih memerlukan penjaga untuk membuka dan menutup daun pintu.
Meskipun saat ini daun pintu bisa disetel otomatis memakai timer, tapi bila terjadi kerusakan atau mati lampu, alat tidak akan berfungsi. Sejauh ini, lubang masuk segilima tidak butuh alat bantu apapun dan bekerja mandiri. Pengecekan dilakukan hanya memastikan lapisan kaca pada bagian sisi miring tidak pecah sehingga memberi peluang bagi burung hantu untuk bertengger. Jadi untuk burung hantu, silakan pergi.
betul bnget burung hantu akan tergelincir dan langsung masuk ke rumah walett. gkgkgkgk 😛